Sumenep | forumkota.com – Aksi turun jalan (Demonstrasi) yang di pelopori BEM SI tampaknya tidak hanya terjadi di Ibu Kota Negara (Jakarta).
Namun aksi demonstrasi yang digelar oleh para Mahasiswa tersebut juga terjadi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Kabupaten Sumenep, Jawa timur. Senin 11 April 2022.
Aksi demonstrasi yang digelar oleh ratusan Mahasiswa Sumenep yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS) itu dimulai sekitar pukul 15.00 Wib.
Para peserta aksi mengambil titik kumpul di area Taman Bunga dan kemudian secara bersama-sama menuju depan kantor DPRD kabupaten Sumenep.
Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam AMS ini membawa 4 (empat) tuntutan yang akan disampaikan kepada para wakil rakyat Kabupaten Sumenep.
Yang pertama AMS Menolak Kenaikan Harga BBM. Yang kedua, Menolak Penundaan Pemilu. Ke tiga, Menolak Kenaikan PPN. Dan yang terkahir (4), Menolak Kenaikan Harga Minyak Goreng dan Bahan Pokok lainnya.
Nur Hayat, selaku Korlap Aksi dalam orasinya mengatakan, jika berkaca pada tragedi sebelum hilangnya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dari peredaran, Indonesia memiliki kebiasaan buruk bahwa yang biasanya disubsidi dan merupakan konsumsi terbesar akan sulit ditemui dipasaran dan akan terjadi kelangkaan.
“Jika tidak maka biasanya barang tersebut akan mengalami kenaikan serupa namun secara bertahap,” teriak Nur Hayat didepan ratusan massa AMS, pada Senin(11 April 2022)
Terlebih produksi BBM jenis pertalite ini, kata dia, proses pengadaannya dilaksanakan dengan proses blanding atara Premiun Ron 90 dan Pertamax ron 92.
“Sehingga kenaikan BBM jenis Pertamax secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap biaya produksi pertalite, dan memungkinkan harga pertalite juga akan naik secara bertahap.” tukasnya
Hasil pantauan media ini dilapangan, massa aksi menerobos masuk ke Kantor Parlement lantaran mereka kecewa karena anggota DPRD Kabupaten Sumenep yang datang menemui massa aksi hanya dua orang.
Sehingga, massa aksi menarik kawat berduri dan mendobrak pintu utama dan pagar kantor DPRD Sumenep pada bagian sisi bagian selatan dan berhasil menduduki Kantor DPRD Sumenep.
Bahkan mereka mengancam, sampai pukul 18.00 WIB permintaan meraka tidak digubris oleh parlemen DPRD maka massa aksi akan mensweaping kantor wakil rakyat tersebut.
Sebelumnya, Kapolres Sumenep, AKBP Rahman Wijaya, S.I.K., S.H., M.H., menyampaikan bahwa pihaknya menerjunkan sekitar 475 Personel yang terdiri dari TNI-POLRI, Satpol-PP dan Dishub untuk mengamankan aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Sumenep.
“Kita terjunkan sekitar 280 Personel Polri, 130 Personel TNI, 50 Satpol-PP dan 15 Orang dari Dishub.” pungkasnya. (Ndr/Bas)