SUMENEP | Forumkota.com – Isu soal Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sumenep, Madura, Jawa Timur yang mengundang Kepala Desa (Kades) se kabupaten di ujung paling timur pulau madura ke acara resepsi pernikahan putrinya masih terus menjadi bahan perbincangan berbagai element masyarakat Sumenep.
Meski hal tersebut telah dibantah oleh Kajari Sumenep, berbagai element masyarakat fi Kota Keris, khususnya sejumlah aktivis hukum yang tergabung di LBH FORpKOT dan insan pers yang tergabung di DPC AWDI Sumenep masih terus melakukan penelusuran soal isu tersebut.
Apalagi, Kajari Sumenep terkesan enggan untuk memanggil ketua Asosiasi Kepala Desa ( AKD ) Kabupaten, Miskun Legiyono yang disinyalir telah mengundang Kades yang bukan merupakan koordinator AKD Kecamatan.
Dan bahkan juga diduga telah mengundang Kades terlapor dugaan penyelewengan dana siltap ke acara pesta pernikahan putri Kajari Sumenep.
Anehnya lagi, Kajari Sumenep melalui Kasi Intel Kejaksan Negeri (Kejari) Sumenep, Mochammad Indra Subrata menyampaikan bahwa Kajari Sumenep sudah tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Padahal, akibat dari hadirnya Kades terlapor ke resepsi pernikahan putri Kajari Sumenep di Kabupaten Ponorogo dan dugaan soal Ketua AKD Kabupaten mengakomodir sumbangan kepada Kades di kabupaten peradaban ini untuk dijadikan seserahan/hadiah telah mencoreng citra Kajari Sumenep di mata publik.
Menurut Kasi Intel Kajari Sumenep, Mochammad Indra Subrata mengatakan bahwa sampai saat ini statement Kajari Sumenep hanya Iyon (Ketua AKD Kabupaten) yang berhak menjawab dan pihaknya tidak memperdalam dan sebagainya.
” Itu aja si mas, pak Kajari juga sudah legowo, permasalahan ini tidak usah diperpanjang lagi,” pintanya, Senin (17/07).
” Pak Kajari tidak mengundang apapun tidak ada, yang terlapor dan sebagainya tidak ada. Cuma itu aja. Dan sudah saya sampaikan kemarin itu sudah jelas. Perintah pak kajari sampai disitu aja, saya tidak mau memperpanjang,” tandasnya.
Sementara Ketua AKD Kabupaten Sumenep, Miskun Legiyono, sampai saat ini tidak menjawab pertanyaan dari wartawan soal adanya pengakuan dari sejumlah Kades di berbagai Kecamatan yang mengaku telah menitipkan uang ratusan rabu kepada dirinya untuk dijadikan seserahan di acara pesta pernikahan putri Kajari Sumenep.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kajari Sumenep melalui Kasi Intel, Mochammad Indra Subarata mengaku kaget atas kehadiran dari oknum Kades terlapor di acara pesta pernikahan putri Kajari Sumenep.
Sebab, dirinya selaku tim panitia acara pesta pernikahan putri Kajari Sumenep tidak merasa mengundang oknum Kades terlapor tersebut.
Menurutnya, Kajari hanya mengundang 13 orang perwakilan dari asosiasi kepala desa (AKD ), yang undangannya dititipkan melalui ketua AKD Kabupaten Sumenep, Miskun legiono ( Iyon ).
” Kami selaku tim panitia dalam Resepsi Pernikahan putri Kajari hanya mengudang 13 orang dari perwakilan AKD Kabupaten. Selebihnya dari itu kami tidak tahu karena itu diluar kami,” kata Indra saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, kamis, 13/7/2023.
” Saya heran, kenapa kades terlapor dugaan penyelewengan dana siltap hadir di resepsi ini, siapa yang mengundang,” ngakunya.
Selain itu Indra menegaskan jika Kajari Sumenep tidak hanya mengundang perwakilan AKD Sumenep diresepsi permikahan putrinya tersebut. Tetapi, juga mengundang perwakilan dari AKD kota kabupaten lainnya.
” Pak kajari juga mengundang perwakikan AKD madiun karena baliau pernah dinas sebagai kajari madiun, sehingga tali silaturrahim tetap terjaga,”Jelasnya.
Saat disinggung mengenai titipan uang dari para Kades yang mengaku diundang lantaran tidak bisa hadir dalam resepsi pernikahan putri Kajari Sumenep? Indra mengaku bahwa pihaknya tidak tahu soal tersebut.
” Yang jelas, terkait masalah titipan dan pemberian itu di luar kami. Intinya pak Kajari tidak pernah mengundang mereka. Karena pak Kajari hanya mengundang perwakilan AKD saja,” tegasnya.