Sumenep | forumkota.com – Aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Sumenep, terkait sengeketa Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Matanair Tahun 2019 yang digelar oleh ribuan masyarakat Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep yang tergabung dalam “Aliansi Masyarakat Menggugat” semakin menyita perhatian publik.
Sebab, Aliansi Rakyat Menggugat menyebut ada tiga Jin yang menyerupai Manusia yang bersarang di Kantor Bupati Sumenep.
Korlap Aksi, Moh. Witri menyampaikan kepada seluruh pejabat dan aparat keamanan, bahwa di dalam kantor Bupati Sumenep ada tiga Jin yang berwajah Manusia yang diduga telah menyesatkan Bupati.
“Karena kami sebagai praktisi Ruqyah sudah tahu siapa tukang sihir yang mengirimkan kalian untuk menyesatkan bupati kita. Dan kami juga tahu berapa biaya yang dikeluarkan untuk membayar para penyihir-penyihir itu,” ungkapnya.
Moh. Witri juga membeberkan satu persatu nama-nama Jin yang ada di dalam Kantor Bupati Sumenep.
“Yang pertama ratu jin perempuan yang bernama Itik Purwati. ini adalah Jin yang dikirim dari Islamic Center Batuan Tahun 2013 lalu,” ujarnya.
Jin yang kedua, kata dia, diberi nama Ilmarhom. Jin ini sangat licin yang dikenal menggunakan ilmu sulap sekali tiup. Pasal dan aturan berubah seketika sesuai kepentingan tuannya.
Dan yang ketiga adalah Bindul Wakan. Jin ini dikenal licik dan suka ngakal-ngakali. Jika para Jin yang disebutkan tadi tidak segera keluar dari Kantor Bupati Sumenep, maka akan berbahaya bagi masyarakat yang mencari keadilan.
“Khawatir tidak hanya sekedar menyesatkan Bupati kita, tetapi akan membuat Pejabat yang lain Menjadi Gila. Oleh sebab itu mari kita doakan bersama dengan khusyuk dan kita memohon kepada Allah agar Bupati kita segera di sadarkan,” terangnya.
Selain itu, Koalisi Masyarakat Menggugat mengulitimatum Bupati Sumenep, Achmad Fauzi. S.H., M.H., agar segera memastikan tanggal pelantikan Ach. Rasyidi sebagai Kepala Desa Matanair.
Apabila dalam 7 hari, tepatnya pada tanggal 17 Januari 2022, tanggal pelantikan Ach. Rasyidi belum juga diputuskan maka Koalisi Masyarakat Menggugat akan membawa hal tersebut ke level Kabupaten.
“Sehingga yang akan melakukan aksi solidaritas mencari keadilan ini nantinya bukan hanua masyrakat Rubaru. Tetapi kami ak membawa massa dengan jumlah yang lebih besar untuk menduduki Kantor Bupati Sumenep,” tandasnya. (Ndar/Bas)
