Sumenep | forumkota.com – Beredar di aplikasi perpesanan (wathsap) sebuah video Gladi Kotor atau Sesi Latihan para Kelompok Tani (Poktan) se-Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Sumenep atas bantuan bibit bawang merah yang berasal dari Program Upland Tahun 2021 kemarin. Senin, 14 Maret 2022.
Kuat dugaan hal tersebut dilakukan sebagai bukti bahwa para petani yang tergabung dalam Poktan di Desa Basoka merasa terbantu akan bantuan bibit bawang merah kendati dianggap rusak sebelum dilakukan proses tanam oleh para petani bawang sumenep .
Bahkan beredar kabar acara seremonial berupa ucapan terimakasih kepada bupati dari para Poktan se-Desa Basoka tersebut diduga karena ada paksaan dari pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep yang bertujuan untuk menutupi fakta-fakta terkait rusaknya bibit bawang merah bantuan hingga menyebabkan dugaan gagalnya panen raya dan kerugian jutaan rupiah yang dialami oleh penerima bantuan (petani).
Tampak dalam video yang diterima oleh koresponden media forumkota.com., acara seremonial tersebut digelar di Kantor Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Rubaru.
Dugaan sesi latihan itu diulang hingga tiga kali. Berikut isi suara dalam video yang terdengar media ini dipandu oleh seseorang.
“Kami atas nama Poktan se-desa Basoka mengucapkan terima kasih kepada bapak bupati, bapak Fauzi atas bantuan program upland,” suara para Poktan Desa Basoka.
Sementara Kordinator Penyuluh BPP Rubaru, Bachtiar, tidak menampik jika video dugaan sesi latihan ucapan terima kasih dari Poktan se-Desa Basoka kepada Bupati Achmad Fauzi, S.H., M.H., memang digelar di Kantor BPP Rubaru.
Namun dia mengelak jika ucapan terima kasih dari Poktan se-Desa Rubaru tersebut merupakan sebuah sesi latihan.
“Bukan latihan itu mas, tapi memang mengucapkan,” demikian kata bachtiar, Senin (14/03) melalui panggilan aplikasi wathsapnya.
Saat disinggung soal konsep ucapan itu, apakah dikonsep via rekaman lalu di kirim ke Bupati dirinya berdalih tidak tahu menahu soal itu. “Tidak tahu saya mas,” kilahnya. (Ndr/Red)