Pasca Pemerintah Kembali Buka Ekspor CPO, Kapolres dan Dandim 0827 Sumenep Lakukan Pengecekan Harga Minyak Goreng

Pasca Pemerintah Kembali Buka Ekspor CPO, Kapolres dan Dandim 0827 Sumenep Lakukan Pengecekan Harga Minyak Goreng
Kapolres dan Dandim 0827 Sumenep Didampingi Kadis Koperasi, UMKM dan Perdagangan Sumenep Melakukan Pengecekan Minyak Goreng di Pasar Anom

SUMENEP | Forumkota.com – Pasca pemerintah pusat kembali membuka izin ekspor CPO, pengecekan stabilitas harga minyak goreng di berbagai daerah terus digalakkan oleh pemerintah setempat.

Seperti halnya di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dimana stabilitas harga minyak goreng curah di Kota Keris ini terus dilakukan pemantauan oleh pemerintah setempat.

Pasca Pemerintah Kembali Buka Ekspor CPO, Kapolres dan Dandim 0827 Sumenep Lakukan Pengecekan Harga Minyak Goreng

Bahkan Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) dan Komandan Kodim (Dandim) 0827 kabupaten Sumenep, Jawa Timur, turun langsung dalam melakukan pengecekan terhadap stabilitas harga minyak goreng curah di wilayah bumi Sumekar ini.

Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya, S.I.K., SH., MH. mengungkapkan, penjualan minyak goreng di wilayah Sumenep berada diangka 14.200 rupiah, menurutnya itu masih jauh diangka Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah yaitu diangka 15.500 rupiah.

“Seperti yang rekan-rekan ketahui bahwa penjualan minyak goreng di wilayah Sumenep adalah diangka 14.200 rupiah, itu masih jauh diangka HET yang ditetapkan yaitu 15.500 rupiah,” kata Rahman Wijaya. Jum’at (27/05).

Hal itu diharapkan agar minyak goreng sampai di konsumen yaitu di rumah tangga dengan tidak melebihi HET yang telah ditetapkan. Dirinya menekankan kepada para pengecer untuk tetap berpedoman terhadap HET.

Pasca Pemerintah Kembali Buka Ekspor CPO, Kapolres dan Dandim 0827 Sumenep Lakukan Pengecekan Harga Minyak Goreng
Kapolres dan Dandim 0827 Sumenep, Saat Melakukan Pengecekan Harga Migor Curah di Pengecer

“Untuk stok minyak goreng curah Alhamdulillah masih memadai, kita melakukan pengecekan di beberapa sampel, ada sekitar 6-9 ton baru habis di angka 7 hari dan ada juga habis diangka 3 hari. Itu menandakan jika stok minyak goreng curah di kabupaten Sumenep masih cukup,” sambungnya.

Selain itu pihaknya menghimbau kepada seluruh pengecer untuk menjual sesuai HET yang telah ditetapkan pemerintah, “tapi yang jelas setelah dilakukan pengecekan harganya masih jauh dari HET yang telah ditentukan,” pungkasnya.

Sebagaimana kita ketahui bersama, Presiden Joko Widodo, telah resmi membuka kembali ekspor minyak goreng pada hari Senin, 23 Mei 2022 kemarin. Hal itu dilakukan Jokowi karena pertimbangan keberadaan dan nasib 17 juta orang tenaga kerja di industri sawit, diantaranya para petani, pekerja dan bahkan tenaga pendukung lainnya.

Jokowi mengungkapkan bahwa keputusan membuka kembali ekspor CPO dan minyak goreng diambil pemerintah setelah memperhatikan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan para tenaga kerja dan petani di industri sawit.

Salah satu pertimbangan Presiden Jokowi membuka kran ekspor komoditas tersebut adalah kondisi di lapangan yang menunjukkan harga minyak goreng curah mengalami penurunan, meski belum mencapai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter.

“Terdapat penurunan harga minyak goreng secara nasional. Pada april sebelum pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional minyak goreng curah Rp19.800 dan setelah adanya pelarangan ekspor harga rata rata Rp17.200 – Rp17.600,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/5/2022) lalu.

Tinggalkan Balasan