Soal Ambruknya Plafon Salah Satu Ruang Rawat Inap, Ketua PC IKA PMII Sumenep Semprot Dewas RSUD dan Bupati

Soal Ambruknya Plafon Salah Satu Ruang Rawat Inap, Ketua PC IKA PMII Sumenep Semprot Dewas RSUD dan Bupati

Sumenep | forumkota.com – Peristiwa ambruknya plafon di salah satu ruang rawa inap (perawatan) pasien RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Jawa Timur, mulai jamak dipersoalkan oleh berbagai element masyarakat kabupaten setempat.

Pasalnya, insiden tersebut mulai mendapat kritik pedas dari aktivis muda, advocat sampai pada tatanan masyarakat biasa.

Seperti halnya yang dilontarkan oleh salah satu mantan Dewan Pengawas (Dewas) RSUD Sumenep, Junaidi, menyebut terkait dengan ambruknya plafon RSUD itu memang perlu dikritisi karena persoalannya dalam pekerjaan proyek tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasinya.

“Tentunya kalau tidak sesuai dengan spek ini yang perlu dilakukan oleh dewan pengawas agar melakukan investigasi supaya diketahui titik terangnya, dimana letak penyimpangannya,” terang Junaidi saat dimintai komentar oleh media ini. Jum’at, 11 Februari 2022.

Kemudian kata Jun pelor, sapaan karibnya, selama ini dewas kurang difungsikan sebagaimana mestinya. Harusnya lanjut mantan aktivis PMII tersebut, tidak hanya duduk di bangku saja.

“Jangan hanya Nerima gaji saja tapi harus melakukan pemantauan-pemantauan atau monitor pengawasan terhadap bangunan-bangunan termasuk dari segi pelayanan. Itu yang harus dilakukan,” singgungnya.

Selain menyinggung soal kinerja dewas pria yang saat ini aktif menahkodai PC IKA PMII kabupaten Sumenep ini juga menyentil keseriusan bupati Sumenep yakni Achmad Fauzi.

Pihaknya meminta kepada Bupati supaya tidak tinggal diam begitu saja melihat fenomena ambruknya plafon yang diduga salah konstruksi dan tidak sesuai RAB oleh LBH FORpKOT.

“Nah, bupati sebagai pemilik dari RSUD, artinya bupati jangan tinggal diam segera lakukan langkah-langkah agar dewas bekerja semaksimal mungkin. Jangan-jangan dewasnya hanya nerima gaji saja tetapi tidak melakukan fungsi sebagai pengawas sebagaimana mestinya. Kalau dewas tidak bekerja sesuai fungsinya, bagaimana rumah sakit bisa baik?,” tutupnya bertanya-tanya.

Sementara direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep saat dihubungi media ini belum bisa memberikan keterangan dan meminta media ini untuk menghubungi Humasnya.

“Ke Humas saja ya mas, ini sedang bersama KB,” singkatnya. Jum’at, 11 Februari 2022.

Di sisi lain, salah satu dewas RSUD setempat sama-sama tidak merespon saat dihubungi media ini. (Ndr/Bas)

Example 325x300

Tinggalkan Balasan