Sukabumi | forumkota.com – Pada tahun ini, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akan menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak.
Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Sukabumi tersebut bakal diwarnai dengan momen unik pertarungan memperebutkan kursi kepala desa (Kades) antara ayah dan putri kandungnya.
Dilansir dari DetikJabar, ada 70 desa dari 381 desa yang akan menggelar pilkades serentak. Salah satunya Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat. Ada dua bakal calon yang saat ini akan ditetapkan sebagai calon Kades. Namun uniknya, mereka berstatus ayah dan anak kandung. Sang ayah Aum Ruhyandi melawan putri sulungnya Shylda.
“Betul ada dua bakal calon, kebetulan hari ini ditetapkan sebagai calon sekaligus mendapatkan nomor urut. Status mereka ayah dan anak kandung, kami sebagai panitia walaupun statusnya begitu kami tetap profesional dalam menjalankan proses demokrasi di desa kami,” kata Dudi, Sekretaris Panitia Pilkades Desa Padaasih kepada detikJabar, Rabu (20/4/2022).
Dudi mengatakan pihaknya sudah menjalankan mekanisme penjaringan sesuai dengan aturan yang berlaku. Pembukaan calon kades digelar terbuka hingga melibatkan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk mengumumkan pembukaan calon kades.
“Kita sudah berusaha semaksimal mungkin sampai batas waktu yang ditentukan kita sudah apa namanya memberikan imbauan di masjid-masjid lewat DKM, kemudian di tempat strategis kemudian kita juga sudah memasang surat pemberitahuan. Tapi pas waktu sampai tanggal 28 Februari itu tidak ada yang daftar selain bapak Aum dan kemudian putrinya Shylda,” ungkap Dudi.
Menurut Dudi, Aum sendiri sudah menjabat selama dua periode, di periode ke tiga ia kembali mengajukan diri menjadi kepala desa. Aum datang pada 28 Februari sekitar pukul 09.00 WIB, namun hingga malam tiba tidak ada pendaftar lain yang mengajukan pencalonan.
“Pak Aum daftar jam 09.00 WIB, saat itu tidak ada lagi yang datang sampai akhirnya kan kita dengar-dengar bakalan ada yang maju untuk daftar sampai kita teleponin. Dihubungi sama ketua panitia, tapi katanya tidak jadi daftar karena belum siap mereka adalah Pak Rubi dan Pak Rahmat Kartolo,” ujar Dudi.
“Sampai jam 22.00 itu belum ada calon sampai hari terakhir itu, sampai kemudian datanglah putrinya pak Aum mendaftarkan. Karena yang dikhawatirkan tidak ada calon kalau tidak ada calon kan otomatis jabatan oleh PJS. Kalau secara aturan sah ya seperti itu,” ujar Dudi.
Ayah dan putri kandung itu akan berusaha memikat sebanyak 6761 pemilih di Desa Padaasih, penetapan DPT secara jumlah menurut Dudi akan difaktualkan hari ini.
“Hak pilih ada 6761 pemilih, tapi itu data sementara belum fiks di DPT insya Allah hari ini, penetapan DPT, dilanjutkan penetapan bakal calon menjadi calon kemudian nomor urut. Kami panitia sesuai tahapan walaupun anak sama bapak kita tetap profesional prosesnya sepetti panitia biasa, 27 – 29 kampanye, hari tenang dan tanggal 8 Mei pemilihan,” pungkas Dudi.