SUMENEP | Forumkota.com – Peristiwa penemuan bayi jenis kelamin perempuan di belakang Gedung Puskesma Batuan, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, pada hari minggu 12/02/2023 kemarin masih terus menyedot perhatian publik.
Publik di kabupaten berlambang kuda terbang ini merasa penasaran dengan motif dari pelaku yang nekat membuang anak kandungnya sendiri.
Pasalnya, hingga kini Kepolisian Resort (Polres) Sumenep masih belum memberikan penjelasan perihal motif dari peristiwa pembuangan bayi perempuan taj berdosa itu.
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, SH., saat ditemui di Polres Sumenep mengatakan jika saat ini Polres belum bisa memberikan keterangan secara detail tentang motif peristiwa pidana itu.
Alasannya, karena pelaku belum dapat dimintai keterangan lantaran masih dalam perawatan di salah satu rumah sakit.
” Pelaku masih belum bisa dimintai keterangan. Masih dalam perawatan di rumah sakit,” ujarnya, Senin (13/02).
Kata AKP Widi, status dari pelaku masih pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun dirinya enggan menjelaskan kepada awak media terkait pelaku bersekolah di SMA mana.
” Masih pelajar. Dia sekolah di salah satu SMA swasta,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Masyarakat Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur digegerkan dengan berita penemuan bayi perempuan di belakang gedung Puskesmas Batuan.
Bayi malang tersebut ditemukan warga Desa Batuan, yang diketahui bernama Titik Armah, Minggu (12/2/2023) sekitar pukul 12.45 WIB.
Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti S menjelaskan, kronologis penemuan bayi perempuan itu berawal saat Titik Armah yang sedang menemabi ibunya di Puskesmas mendengar suara tangisan bayi.
“Sumber suara dari belakang ruang rawat inap. Setelah dicek ternyata terdapat bayi perempuan tanpa dilengkapi pakaian dan masih berlumuran darah,” ungkapnya, Minggu (12/2/2023).
Melihat hal itu, kata AKP Widiarti, Titik kemudian memanggil petugas, dan bayi segera dibawa ke dalam untuk dimandikan dan dilakukan tindakan medis.
“ Setelah mendapat laporan, petugas kepolisian langsung memeriksa CCTV dan didapati seorang perempuan berinisial FA yang dicurigai, dan dilakukan pemeriksaan,” ungkapnya.
Setelah diperiksa, lanjut Widiarti, terdapat darah di bagian baju belakang FA dan ari-ari, kemudian yang bersangkutan dilakukan tindakan medis di Puskesmas Batuan.
FA juga sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Sumenep dalam perkara tersebut.