TAFSIR FOTO-FOTO

DPMPTSP dan Satpol-PP Tak Becus Atasi Tambak Udang? Bupati Bentuk Tim Pengawasan Penertiban Dan Perizinan
Herman Wahyudi, SH., Ketua LBH FORpKOT

FORUMKOTA.COM | Dalam sepekan ini banyak sekali foto-foto politisi beredar yang kemudian ditafsir oleh sebgian “mufassir” Media Sosial dengan berbagai perspektif dan tentu sesuai kepentingan masing-masing.

Foto-foto itu menggambarkan satu rangkaian peristiwa faktual tetapi tanpa narasi. Gambar-gambar “mati ” itu kemudian “dihidupkan” secara naratif, dicocokkan, dan dihubung-hubungkan kemudian ditarik satu kongklusi tentang peristiwa yang ada dalam gambar itu, dan jadilah opini (tepatnya issu)  yang dengan cepat menyebar memunculkan pro-kontra dengan tafsir-tafsir berbeda.

Tidak hanya ditingkat nasional pada skop lokal sumenep juga muncul gambar – gambar yang kemudian ditarik (dipaksa ditarik-tarik) dalam tafsir dan pembacaan  perisatiwa politik sesuai keinginan Mufassirnya.

Dan Syaich. HAMBALI RASYIDI pemilik “kitab” Mata Madura menjadi mufassir ulung yang menjadi rujukan bahkan taqlid dari para muafassir Umum alias Netijen.

Satu contoh belakangan muncul gambar-gambar Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) yang kemudian dinarasikan sedang mengkonsolidier kekuatan untuk maju dalam kontestasi Pilkada.

Kepala Desa diakui atau tidak menjadi poros kekuatan politik yang cukup diperhitungkan baik Nasional apalagi Lokal khususnya di Madura, karena dianggap memiliki basis massa riil dan mampu mengonsolidir menjadi “Saham” elektoral.

Tapi kenapa ujug ujug AKD mendeklair akan mengusung salah satu Kades untuk maju memcalonkan Bupati/Wabup. Dan bahkan seakan- akan sudah siap “Menandingi” AF sebagai incumben. Padahal selama ini AKD begitu mesra dengan Bupati Semenep?.

Bahkan sampai ada adegium “Dinas AKD” untuk menggambarkan bahwa AKD bisa masuk dan berpengaruh dalam pengambilan keputusan tertentu oleh Bupati. What Happen???

Dari obrolan aktifis warkop trotoar muncullah Isu yang berkembang tentang Gerakan AKD itu, tidak ujuk-ujuk muncul alias tak akan ada asap kalau tak ada api.

Atraksi politik ini diduga sengaja digaungkan untuk memberikan tekanan atau preser kepada Bupati yang dalam beberapa hal kurang “Mengakomodir” kepentingan orang dalam, (apalagi kalau bukan urusan lembagian jatah kue), orang yang kabarnya dekat sangat dekat dengan Bupati itu sendiri, walaupun berkamuflasi seperti “Kura-Kura dalam perahu”.

Tapi yang jelas Bupati mengendus apa dan siapa dibalik Akrobat politik ini.

Sebelumnya juga beredar pertemuan tokoh lokal yang bertemu dan seakan-akan sedang melakukan konsolidasi kekuatan untuk menandingi kekuatan Incumben dan ramai diperbincangkan dan seperti biasa ditafsirkan sebabagai peristiwa politik.

Tapi Tiba2 AF bertemu dan berfoto mesra denga petinggi PPP Jatim dan Ketua DPC PPP Sumenep.

Rangkaian ini seakan menandakan satu fakta politik yg menarik jika dideskripsikan secara Naratif  fakta ini akan bicara begini :
“Jika kalian macam2 saya tinggal koalisi denga P3 dan gandeng KH. Ali Fikri, maka kelar hedup loo”. Begitu
Kemudian…..senyap.

Tapi ada satu gambar yang tak banyak orang tahu pasca pertemuan Bupati denga DPW dan DPC PPP.  Yang kemudian bisa tafsir sebagai gambar komlntradiktif, atau menjadi oposisi binner atas semua peristiwa sebelumnya. Tapi ini rahasia, hanya Bupati Ach. Fauzi dan Ilahi yang tahu apa maksud semua ini. Kita……??? Ya ngopi saja.

Catatan : Herman Wahyudi, SH., Pengamat Politik Dan Pemerhati Kebijakan Publik.

Example 325x300

Tinggalkan Balasan