Sumenep | forumkota.com – Rabu sore tanggal 09 Februari kemarin, plafon ruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep ambruk.
Peristiwa tersebut terjadi pasca hujan lebat dan angin kencang yang melanda bumi Sumekar hingga 1 jam lebih.
Dari kejadian ambruknya plafon RSUD dr. H. Moh. Anwar tersebut, Ketua Lembaga Bantuan Hukum Forum Rakyat pembela Keadilan dan Orang-Orang Tertindas (LBH FORpKOT) Herman Wahyudi. SH., menilai ada sesutu hal yang janggal.
Karena menurutnya, jika ambruknya diakibatkan cuaca ekstrim yang terjadi kemarin sore berupa angin kencang dan hujan deras berintensitas tinggi itu, kenapa ambruknya bisa di dalam?
“Kenapa bisa ambruk? Jika alasannya diakibatkan hujan dan angin kenapa atap yang di dalam yang ambruk?,” terang Herman, sambil seruput kopi di salah satu kedai kopi kabupaten Sumenep, Kamis (10/02).
Sehingga dari kejadian itu LBH FORpKOT menduga bahwa dalam proses pembangunan gedung terutama bagian plafon RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep diduga kuat telah terjadi kesalahan konstruksi yang tidak sesuai dengan RAB.
“Kami LBH FORpKOT akan meminta kepada yang berwenang untuk dilakukan audit forensik. Karena itu Perlu audit forensik,” jelasnya.
Disamping ada dugaan kerugian negara dalam gedung itu, yang terpenting kata advocat muda ini, keselamatan pasien yang sedang dalam perawatan juga akan menajdi terancam, harusnya mereka tenang sehingga mereka lekas sembuh dari penyakitnya.
“Karena ini sangat membahayakan nyawa orang, bukan sembuh nanti bisa tambah stress para pasien ini,” imbuhnya.
Pria yang dikenal pegiat anti korupsi itu juga tak lupa mengingatkan pembangunan gedung bari di RSUD Dr. Moh. Anwar yang dibangun tahun 2021 kemarin.
“Gedung Loundry seharga 1,4 M jangan sampai ada KTD (Kejadian Tidak Diinginkan. Red.) lagi karena kesalahan konstruksi dan Humond error lainya,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya oleh media koranmadura.com., hujan deras yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Tumur, menyebabkan plafon salah satu ruang perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H Moh. Anwar ambruk, Rabu, 9 Februari 2022.
Ruang perawatan yang ambruk itu merupakan ruang rawat inap bedah yang berada di lantai II. Saat kejadian, di ruangan tersebut terdapat 17 pasien.
Beruntung, kejadian tersebut tak sampai menimbulkan adanya korban. Sebab para pasien dan keluarga yang menunggunya bisa segera menyelamatkan diri.
Mereka berlindung di lorong-lorong rumah sakit milik Pemkab Sumenep itu, sebelum kemudian dipindah ke ruang perawatan di lantai I.
Salah seorang pasien Suyono mengaku kaget atas kejadian tersebut. Menurut pasien asal Batang-Batang itu, ambruknya plafon ruang rawat rumah sakit itu terjadi sekitar pukul 16.00 wib atau sesudah hujan deras.
“Awalnya ada bunyi krosok-krosok dari atas, disangkanya gempa. Tak tahunya tiba-tiba ambruk,” katanya.
Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati menyebut 17 pasien di ruangan tersebut terdiri dari 4 anak-anak, dan lainnya dewasa. “Alhamdulillah, selamat semua. Ruangan itu ruang perawatan bedah,” terangnya.
Saat ini, seluruh pasien sudah dievakuasi ke ruang perawatan yang disiapkan untuk pasien Covid-19. “Beruntung kami punya ruangan kosong yang memang disiapkan untuk pasien Covid-19. Jadi kami tempati sementara,” tambahnya. (Ndr/Bas)