Forumkota.com – Malam yang diiringi tiupan angin membawa bangkai belatung disebelah tempat duduk saya.
Bangkai belatung ini sungguh menjijikkan. Mengingatkan saya pada sebuah Desa yang dipenuhi belatung dengan berbagai macam tabiatnya.
Sungguh diluar nalar saya, bagaimana hancurnya Desa itu ketika belatung mulai memenuhi desa dan menyisakan kotoran yang akan merusak semua fasilitas yang tersisa.
Sehingga disuatu ketika saya mendengar ada bidadari ditengah Desa dengan kelembutan dan kepolosannya ingin membebaskan Desa itu dengan menghilangkan ribuan belatung di Desa itu.
Saya hanya tertawa bagaimana mungkin seorang bidadari akan menghapus seribu belatung yang sudah mengotori dan hitam pekat disetiap sudut Desa.
Kita hidup di negara demokrasi jika saya boleh angkat bicara, apa berhak segelintir belatung bersanding dengan bidadari?
Seperti apa lelucon yang akan kita lihat ketika seekor belatung kotor mencoba menyenggol bidadari suci. Namun kau tau bagaimana realita yang ditunjukkan di Desa itu, bidadari ini dikucilkan dan belatung kotor itu semakin naik pada ujung batang pohon dengan kemolekan gerakan tubuhnya yang seperti cacing kepanasan, sungguh saya muak melihat fenomena alam di luar kewarasan ini.
Sekuat tenaga bidadari memberikan percikan cahaya, tetaplah belatung yang dipandang indah hanya karna kemolekan covernya. Mereka tidak melihat jejak hitam yang sudah ditinggalkan disetiap tindakannya.
Yang lebih menyedihkan lagi, belatung-belatung itu mulai berani mencuri kesempatan dan menyelinap dengan merayap pada singgasana bidadari hanya karna ditopang sekelompok orang-orang awam yang mulai kehilangan pandangannya karna dipenuhi jejak hitam.
Yang tidak ingin saya lewatkan bagaimana kabar bidadari itu?
Saat dia berusaha memberikan cahaya hanya karna pantulan cahaya lebih lambat dibandingkan jejak hitam pekat dan menjijikkan itu.
Semoga pandangan kabur itu mulai sirna dan bidadari tidak berhenti mengangkat mahkota untuk membantu mereka menghilangkan sisa jejak dari sejenis hewan yang tidak pernah diharapkan dimuka bumi ini.