Soal Penutupan Pasar Malam di Kecamatan Ganding, Fery Arbania Sebut Satpol PP Sumenep Ngawur

Soal Penutupan Pasar Malam di Kecamatan Ganding, Fery Arbania Sebut Satpol PP Sumenep Ngawur
Foto: Fery Arbania

Sumenep | forumkota.com – Perihal penutupan pasar malam di Desa Ketawang Daleman, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep, beberapa hari yang lalu, mulai memantik kecaman dari berbagai kalangan.

Pasalnya, tindakan yang dilakukan oleh Ach. Laily Maulidy, selaku Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Sumenep yang meminta agar kegiatan pasar malam di Kecamatan Ganding tersebut ditutup secara tidak langsung telah memblokir pemulihan ekonomi masyarakat.

Sehingga hal tersebut membuat salah satu tokoh pemuda Kecamatan Ganding, Fery Arbania, berang dan menyebut tindakan Satpol PP Sumenep itu tidak selaras dengan program Bupati Sumenep yang saat ini tengah fokus memulihkan perekonomian masyarakat.

Bahkan ketua Aliansi Jurnalist Madura (AJM) ini tidak segan-segan menyebut tindakan atau keputusan Ach. Laily Maulidy yang belum seumur jagung menjabat sebagai Kasatpol PP Sumenep itu merupakan sebuah tindakan yang ngawur alias ugal-ugalan.

Karena menurutnya, ibarat dalam sebuah lumbung padi itu terdapat tikus, solusinya bukan lumbungnya yang dibakar melainkan tikusnya yang harus disingkirkan.

“Kalau memang ada laporan dari masyarakat tentang pasar malam di Kecamatan Ganding itu ada masalah, kan bisa melalui proses peringatan atau musyawarah dulu, dipanggil paguyuban atau ketuanya. Bukan kemudian langsung dibubarkan atau disuruh hentikan seperti itu. Ini kan Satpol PP Sumenep telah merusak regulasi,” ujar Fery Arbania, kepada sejumlah media. Kamis (14/04) di Kota Sumenep.

Apalagi, kata Fery, sapaan akrabnya, pasar malam di Kecamatan Ganding itu bukan tempat lokalisasi atau transaksi sex dan juga bukan tempat kegiatan yang dilarang oleh agama (Negatif). Tapi tempat masyarakat mencari nafkah melalui paguyuban pasar malam.

“Seharusnya Satpol PP Sumenep ini melakukan pembinaan terlebih dahulu, apa sebenernya yang terjadi. Kalau memang ada masalah ya buang masalahnya. Ini baru buka beberapa hari sudah dibubarkan tanpa alasan yang jelas,” tambahnya.

Dikatakan Fery, kondisi ekonomi masyarakat saat ini sangat hancur lantaran dihantam pandemi selama 2 tahun. Dan Bupati Sumenep sedang berusaha membangkitkan perekonomian masyarakat. Salah satunya dengan mengadakan Bazar Ramadhan.

“Sementara Bazar Ramadhan yang digelar oleh Bupati ini juga banyak keluhan dan kritikan dari masyarakat. Lantas ketika mendapat keluhan dari masyarakat apakah Bazar Ramadhan yang diadakan oleh Bupati ini akan dibubarkan juga. Berani Satpol PP Sumenep membubarkan acaranya Bupati?,” ujarnya.

Oleh karena itu, mantan penyiar radio Nada FM ini meminta kepada Bupati Achmad Fauzi, SH., MH., untuk mengevaluasi kinerja Kasatpol PP Sumenep agar tidak seenaknya mengambil keputusan.

“Yang ditekankan oleh Pemerintah itu adalah Prokes. Ini malah muncul alasan-alasan lain pada penutupan pasar malam di Ganding. Saya pikir perlu dievaluasi Kasatpol PP yang baru ini, supaya tidak seenaknya melakukan penutupan seperti itu,” tukasnya.

Sebelumnya, pada hari Senin malam 12 April 2022 kemarin sekira pukul 23.20 Wib, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Sumenep, Ach. Laily Maulidy, bersama rombongannya mendatangi pasar malam di Kecamatan Ganding.

Kedatangan Kasatpol PP Sumenep beserta anak buahnya tersebut meminta kepasa koordinator pasar malam yang beroperasi di Kecamatan Ganding tersebut untuk ditutup.

“Kami datang kesini malam-malam begini karena mendapat laporan dari masyarakat bahwa adanya pasar malam yang beroperasi di bulan Ramadhan ini meresahkan masyarakat,” kata Ach. Laily Maulidy, sebagaimana dilansir dari laman DeteksiNews.co.id., Kamis (14/04).

Laily panggilan akrabnya beralasan keberadaan pasar malam di Kecamatan Ganding itu tidak memperoleh izin resmi dari pihak terkait.

“Ini tidak ada izin resminya, Pemerintah Desa juga tidak mengizinkan pasar malam ini beroperasi karena bulan ramadhan. Jadi kami menduga ini ada kesalahan komunikasi awal, sehingga ada laporan dari masyarakat,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, sambung mantan Camat Ganding itu menjelaskan, pihaknya datang langsung ke lokasi untuk memastikan bahwa pasar malam ini sudah tidak beroperasi.

“Kami datang kesini untuk bertemu langsung dengan kordinatornya, untuk meminta agar pasar malam segera ditutup dan dibongkar. Supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” ungkapnya menegaskan.

“Alhamdulillah setelah kami bicara langsung dengan kordinatornya. Kordinator Pasar malam itu menerima kegiatan pasar malamnya ditutup,” tandasnya. (Tim/Ndr)

Example 325x300

Tinggalkan Balasan