SUMENEP | Forumkota.com – Sengkarut pelaksanaan pengadaan pakaian dinas atau seragam batik Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep semakin menyita perhatian publik.
Pasalnya, hasil penelusuran terbaru kontributor awak media ini, pengrajin batik tulis khas daerah Sumenep yang memproduksi seragam batik ASN motif Tera’ Bulan tak hanya disinyalir dimintai setoran sebesar 100 ribu rupiah perpotong.
Namun mereka juga dikenai berbagai macam pajak dari setiap penjualan seragam batik motif Tera’ Bulan kepada para ASN.
TI (Inisial) salah satu pengrajin batik ASN motif Tera’ Bulan menyebut, bahwa sesuai dengan ketentuan dirinya menjual seragam batik ASN motif Tera’ Bulan seharga 450 ribu dan 500 ribu perpotong.
” Tetap 450. Ada yang 500 sesuai dengan ketentuan,” kata TI.
Kendati menjual diharga minimal 450 ribu perpotong kepada para ASN di lingkungan Pemkab Sumenep, uang yang dirinya terima hanya sisa 325 ribu.
” Harga 450 ribu. Pajak 50 ribu, PPH 12 ribu, Komisi ke Pak DD (Inisial) 50 ribu, dikurangi pajak Dll, Total/Sisa: 325, hahaha,” imbuhnya.
Sebelumnya, TF (inisial) mengatakan jika pengrajin batik tulis khas daerah yang memproduksi seragama batik ASN motif Tera’ Bulan dimintai setoran sebesar 100 ribu perpotong oleh oknum pengusaha yang mengklaim sebagai pemilik desain.
” Pengrajin yang memproduksi motif Tera’ Bulan harus setor 100 ribu perpotong ke DD (inisial),” kata TF salah satu pengrajin batik di Sumenep.
Kata TF, harga seragam batik ASN motif Tera’ Bulan dijual kepada para ASN di lingkungan Pemkab Sumenep seharga 500 ribu perpotong.
” Karena diminta nyetor ke DD 100 ribu, jadi sisa 400 ribu yang diterima pengrajin. Kata DD uang yang 100 ribu itu untuk jatah LSM 50 ribu dan 50 ribu nya untuk dia sendiri selaku pemilik desain,” jelasnya.
Di lain sisi, DD saat dikonfirmasi oleh awak media melalui chat aplikasi wathsapnya membantah dengan keras soal dirinya yang dikabarkan meminta setoran 100 ribu perpotong kepada pengrajin yang memproduksi seragam batik ASN motif Tera’ Bulan.
” Tidak benar. Jika mau tahu lebih jelas dan detail ketemu saya nanti setelah saya di Sumenep, senin atau selasa,” ujarnya, Minggu (23/01).
Saat diminta untuk dijelaskan lebih detail lewat WA oleh awak media.
DD mengatakan tidak bisa dengan dalih tidak mudah dijelaskan lewat HP.
” Tidak bisa. Sampean haru ketemu dengan saya. Ini bukan hal yang begitu mudah untuk dijelaskan lewat HP,” jelasnya.
” Dan saya saat ini sedang di Jakarta, sudah seminggu sedang ada pertemuan organisasi juga,” imbuhnya.
Selain itu, DD juga membantah dengan keras perihal dirinya yang dikabarkan membeli langsung seragam ASN motif Beddei ke para pengrajin.
” Sekali lagi saya sampaikan dengan sangat tegas itu semua tidak benar. Jika dirasa kurang jelas sampean bisa bertemu saya langsung,” tukasnya.